Apa yang Membuat Banyak Orang Menjadi Perokok?
Saat ini, rokok sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Bahkan menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa jumlah perokok di Indonesia menempati peringkat teratas di dunia. Berarti, Indonesia yakni negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia.
Lalu sesungguhnya apa yang membuat orang-orang di Indonesia menyukai rokok? menyerupai yang kita ketahui bahwa rokok mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Bahkan pada bungkus rokok sendiri tertulis terang pesan peringatan tersebut dengan mengatakan 'merokok dapat mengakibatkan kanker, impotensi, serangan jantung dan gangguan janin.' atau lebih singkat dan jelasnya yakni 'merokok membunuhmu'.
Bahkan kini produsen rokok telah mengganti peringatan tersebut dengan gambar-gambar akhir merokok supaya peringatan tersebut menjadi lebih menakutkan daripada hanya goresan pena peringatan saja.
Namun meskipun sudah ada peringatan semacam itu, tetap saja banyak orang yang tidak takut. Bahkan semakin harinya jumlah perokok di Indonesia semakin bertambah. Dan yang lebih parahnya lagi, anak-anak usia dewasa dan sekolah kini justru juga ikut-ikutan menjadi perokok. Kita bisa lihat anak-anak SMA, SMP bahkan SD tanpa rasa malu mereka menghisap rokok di pinggir jalan.
Sebenarnya apa sih yang membuat mereka menjadi perokok? dalam beberapa kasus, mereka menjadi perokok alasannya awalnya alasannya hanya mencoba-coba dan ikut-ikutan teman, tapi kebanyakan yakni alasannya pergaulan.
Ya, banyak orang di Indonesia yang menjadi perokok alasannya pengaruh orang-orang disekitarnya. Bahkan ada yang mengatakan bila seseorang dianggap tidak 'keren' bila tidak merokok, aneh bukan?
Hal lain yang mengakibatkan tingginya angka perokok aktif di Indonesia yakni alasannya mudahnya untuk menerima rokok di Indonesia. Memang, batas usia minimal untuk perokok di Indonesia yakni 18 tahun keatas. Namun pada kenyataannya, penjual rokok tidak pernah melihat usia pembeli rokok tersebut.
Bahkan anak dibawah umur pun bisa membeli rokok dengan mudahnya tanpa ada larangan. Hal ini lah yang mungkin mengakibatkan perokok anak di Indonesia semakin meningkat.
Selain itu, harga rokok yang terbilang sangat murah juga menjadi salah satu alasan mengapa aneka macam orang yang menjadi perokok di Indonesia. Di Indonesia, seseorang bisa membeli 1 bungkus rokok dengan harga kurang dari Rp. 20.000.
Rata-rata harga rokok di Indonesia yakni sekitar Rp. 10.000 s/d Rp. 19.000, hal ini membuat kalangan yang kurang bisa dan bahkan anak-anak dibawah batas usia bisa membeli rokok dengan sangat mudah.
Belum lagi para penjual yang biasa menjual rokok secara eceran dengan harga sekitar Rp. 1500/batang. Hal ini tentu akan membuat konsumen rokok menjadi lebih mudah untuk menerima rokok.
Padahal di negara-negara lain menyerupai Australia, Selandia Baru, dan Singapura menetapkan harga rokok dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan supaya kalangan kurang bisa dan anak-anak tidak bisa membeli rokok dengan mudah.
Di Singapura misalnya, harga rokok disana bisa mencapai Rp. 120.000/bungkusnya. Hal itu tentu saja membuat seseorang akan berfikir dua kali bila ingin membeli rokok.
Dan menurut hasil riset dan studi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyebutkan bahwa sejumlah perokok akan berhenti merokok bila harganya dinaikkan dua kali lipat.
Dan balasan yang paling mengejutkan yakni sebesar 76 persen perokok oke bila harga rokok dan cukai dinaikkan. Ini mungkin dikarenakan mereka ingin berhenti merokok namun tidak bisa menahan untuk membeli rokok lantaran harganya yang terbilang murah tersebut.
Dan baru-baru ini, pemerintah juga berencana untuk menaikkan harga rokok yang awalnya dibawah Rp. 20.000 menjadi Rp. 50.000. Meskipun hanya gres sebuah wacana, namun hal ini sudah membuat heboh masyarakat di Indonesia. Banyak yang oke dengan rencana kebijakan ini, tapi tak sedikit pula yang merasa keberatan.
Lalu sesungguhnya apa yang membuat orang-orang di Indonesia menyukai rokok? menyerupai yang kita ketahui bahwa rokok mengandung bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Bahkan pada bungkus rokok sendiri tertulis terang pesan peringatan tersebut dengan mengatakan 'merokok dapat mengakibatkan kanker, impotensi, serangan jantung dan gangguan janin.' atau lebih singkat dan jelasnya yakni 'merokok membunuhmu'.
Bahkan kini produsen rokok telah mengganti peringatan tersebut dengan gambar-gambar akhir merokok supaya peringatan tersebut menjadi lebih menakutkan daripada hanya goresan pena peringatan saja.
Namun meskipun sudah ada peringatan semacam itu, tetap saja banyak orang yang tidak takut. Bahkan semakin harinya jumlah perokok di Indonesia semakin bertambah. Dan yang lebih parahnya lagi, anak-anak usia dewasa dan sekolah kini justru juga ikut-ikutan menjadi perokok. Kita bisa lihat anak-anak SMA, SMP bahkan SD tanpa rasa malu mereka menghisap rokok di pinggir jalan.
Sebenarnya apa sih yang membuat mereka menjadi perokok? dalam beberapa kasus, mereka menjadi perokok alasannya awalnya alasannya hanya mencoba-coba dan ikut-ikutan teman, tapi kebanyakan yakni alasannya pergaulan.
Ya, banyak orang di Indonesia yang menjadi perokok alasannya pengaruh orang-orang disekitarnya. Bahkan ada yang mengatakan bila seseorang dianggap tidak 'keren' bila tidak merokok, aneh bukan?
Hal lain yang mengakibatkan tingginya angka perokok aktif di Indonesia yakni alasannya mudahnya untuk menerima rokok di Indonesia. Memang, batas usia minimal untuk perokok di Indonesia yakni 18 tahun keatas. Namun pada kenyataannya, penjual rokok tidak pernah melihat usia pembeli rokok tersebut.
Bahkan anak dibawah umur pun bisa membeli rokok dengan mudahnya tanpa ada larangan. Hal ini lah yang mungkin mengakibatkan perokok anak di Indonesia semakin meningkat.
Selain itu, harga rokok yang terbilang sangat murah juga menjadi salah satu alasan mengapa aneka macam orang yang menjadi perokok di Indonesia. Di Indonesia, seseorang bisa membeli 1 bungkus rokok dengan harga kurang dari Rp. 20.000.
Rata-rata harga rokok di Indonesia yakni sekitar Rp. 10.000 s/d Rp. 19.000, hal ini membuat kalangan yang kurang bisa dan bahkan anak-anak dibawah batas usia bisa membeli rokok dengan sangat mudah.
Belum lagi para penjual yang biasa menjual rokok secara eceran dengan harga sekitar Rp. 1500/batang. Hal ini tentu akan membuat konsumen rokok menjadi lebih mudah untuk menerima rokok.
Padahal di negara-negara lain menyerupai Australia, Selandia Baru, dan Singapura menetapkan harga rokok dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini bertujuan supaya kalangan kurang bisa dan anak-anak tidak bisa membeli rokok dengan mudah.
Di Singapura misalnya, harga rokok disana bisa mencapai Rp. 120.000/bungkusnya. Hal itu tentu saja membuat seseorang akan berfikir dua kali bila ingin membeli rokok.
Dan menurut hasil riset dan studi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menyebutkan bahwa sejumlah perokok akan berhenti merokok bila harganya dinaikkan dua kali lipat.
Dan balasan yang paling mengejutkan yakni sebesar 76 persen perokok oke bila harga rokok dan cukai dinaikkan. Ini mungkin dikarenakan mereka ingin berhenti merokok namun tidak bisa menahan untuk membeli rokok lantaran harganya yang terbilang murah tersebut.
Dan baru-baru ini, pemerintah juga berencana untuk menaikkan harga rokok yang awalnya dibawah Rp. 20.000 menjadi Rp. 50.000. Meskipun hanya gres sebuah wacana, namun hal ini sudah membuat heboh masyarakat di Indonesia. Banyak yang oke dengan rencana kebijakan ini, tapi tak sedikit pula yang merasa keberatan.
Komentar
Posting Komentar