Penambang Temukan Permata Termahal Di Dunia Senilai Rp. 2,2 T
Sejumlah pekerja tambang di Myanmar menemukan kerikil permata termahal di dunia senilai Rp 2,2 triliun tiga hari lalu. Mereka menemukan kerikil raksasa itu di Negara Bagian Kachin. Saat tengah menggali mereka menemukan kerikil seberat 175 ton dengan ukuran tinggi 2,7 meter, panjang 5,4 meter dan lebar 5,4 meter, ibarat dilansir koran the Daily Mail, Sabtu (15/10).
Batu raksasa berharga itu akan berwarna hijau jikalau sudah dibersihkan. Dengan bobot 175 ton permata yang ditemukan di Myanmar ini menjadi yang kedua terberat setelah kerikil permata di Istana Buddha di China yang beratnya 260 ton.
"Kami menganggap temuan ini ibarat menang lotere. Tapi benda ini milik negara, sebagai penghormatan kepada para pemimpin kami," ujar pekerja tambang berjulukan Sao Min, 44 tahun.
Seorang politikus berjulukan U Tint Soe berpose di depan kerikil itu dan mengatakan ukurannya setara dua rumah kecil masing-masing 2,7 meter persegi.
"Saya menganggap ini sebagai hadiah bagi rakyat kami, pemerintah dan partai. Ini menandakan baik bagi kami," kata dia.
Myanmar tercata sebagai produsen permata terbesar di dunia dengan nilai industri sebesar USD 50 miliar per tahun.
Harga pasaran kerikil permata dikala ini berkisar Rp 13 juta per kilogram. Harga itu mampu menjadi lebih mahal hingga sekitar Rp 18 juta per kilogram.
Harga kerikil yang sudah dipoles dan dibentuk bahkan bis amencapai 20 kali lebih mahal dari sebelumnya. (merdekacom)
Batu raksasa berharga itu akan berwarna hijau jikalau sudah dibersihkan. Dengan bobot 175 ton permata yang ditemukan di Myanmar ini menjadi yang kedua terberat setelah kerikil permata di Istana Buddha di China yang beratnya 260 ton.

"Kami menganggap temuan ini ibarat menang lotere. Tapi benda ini milik negara, sebagai penghormatan kepada para pemimpin kami," ujar pekerja tambang berjulukan Sao Min, 44 tahun.
Seorang politikus berjulukan U Tint Soe berpose di depan kerikil itu dan mengatakan ukurannya setara dua rumah kecil masing-masing 2,7 meter persegi.
"Saya menganggap ini sebagai hadiah bagi rakyat kami, pemerintah dan partai. Ini menandakan baik bagi kami," kata dia.
Myanmar tercata sebagai produsen permata terbesar di dunia dengan nilai industri sebesar USD 50 miliar per tahun.
Harga pasaran kerikil permata dikala ini berkisar Rp 13 juta per kilogram. Harga itu mampu menjadi lebih mahal hingga sekitar Rp 18 juta per kilogram.
Harga kerikil yang sudah dipoles dan dibentuk bahkan bis amencapai 20 kali lebih mahal dari sebelumnya. (merdekacom)
Komentar
Posting Komentar