Gara-Gara Status Facebook, Karyawan Twitter Ini Dipecat
Greg Gopman harus mendapatkan nasibnya yang seakan dipermainkan Twitter. Perusahaan mikroblog itu merekrutnya sebagai manajer bisnis virtual reality (VR) pada 18 Oktober lalu.
Hanya sehari, Gopman lalu dipecat hari ini, Kamis (20/10/). Hal ini diketahui dari status Gopman di akun Facebook personalnya.
Ini gres pertama kali dilakukan Twitter selama lebih kurang 12 tahun bangun sebagai perusahaan. Lantas, kesalahan apa yang dibuat Gopman?
Dilansir KompasTekno dari Quartz, Twitter mendapati rekam jejak Gopman yang dianggap buruk sebagai pengguna Facebook. Pria tersebut pernah menulis status yang terkesan merendahkan para gelandangan di jalanan.
"Tak ada hal kasatmata bila mereka (gelandangan) ditempatkan berdekatan dengan kami," begitu salah satu kutipan dari statusnya yang terhitung panjang, sampai empat paragraf.
Status itu ditulis pada lalu dan sudah dihapus dari laman Facebook Gopman. Sayangnya, apa yang sudah diunggah ke internet kerap tak mampu benar-benar dihapus.
Salah satu media teknologi kawakan, TechCrunch, menulis soal penunjukan Gopman sebagai kepala VR di Twitter. Pada artikelnya, TechCrunch juga membubuhkan informasi soal status "berbahaya" Gopman beberapa tahun lalu.
Twitter lalu memutuskan untuk memecat Gopman. Hal ini mengisyaratkan dua hal. Pertama, Twitter sangat memperhatikan sikap sosial pekerjanya. Di sisi lain, HRD Twitter terbukti tak menggali secara dalam soal latar belakang calon pekerjanya.
Pasalnya, TechCrunch pun tak melaksanakan upaya keras untuk mendapati status Facebook Gopman pada masa lampau. Ketika mencari nama Gopman di mesin pencari, beberapa media kala itu sudah memberitakan soal status tersebut.
Kejadian ini lagi-lagi mengingatkan kita bahwa sikap di internet mampu menentukan masa depan. Sebaiknya, sebelum membagi apa pun di ranah maya, konsekuensinya dipikir matang-matang. (KompasTekno)
Hanya sehari, Gopman lalu dipecat hari ini, Kamis (20/10/). Hal ini diketahui dari status Gopman di akun Facebook personalnya.

Ini gres pertama kali dilakukan Twitter selama lebih kurang 12 tahun bangun sebagai perusahaan. Lantas, kesalahan apa yang dibuat Gopman?
Dilansir KompasTekno dari Quartz, Twitter mendapati rekam jejak Gopman yang dianggap buruk sebagai pengguna Facebook. Pria tersebut pernah menulis status yang terkesan merendahkan para gelandangan di jalanan.
"Tak ada hal kasatmata bila mereka (gelandangan) ditempatkan berdekatan dengan kami," begitu salah satu kutipan dari statusnya yang terhitung panjang, sampai empat paragraf.
Status itu ditulis pada lalu dan sudah dihapus dari laman Facebook Gopman. Sayangnya, apa yang sudah diunggah ke internet kerap tak mampu benar-benar dihapus.
Salah satu media teknologi kawakan, TechCrunch, menulis soal penunjukan Gopman sebagai kepala VR di Twitter. Pada artikelnya, TechCrunch juga membubuhkan informasi soal status "berbahaya" Gopman beberapa tahun lalu.
Twitter lalu memutuskan untuk memecat Gopman. Hal ini mengisyaratkan dua hal. Pertama, Twitter sangat memperhatikan sikap sosial pekerjanya. Di sisi lain, HRD Twitter terbukti tak menggali secara dalam soal latar belakang calon pekerjanya.
Pasalnya, TechCrunch pun tak melaksanakan upaya keras untuk mendapati status Facebook Gopman pada masa lampau. Ketika mencari nama Gopman di mesin pencari, beberapa media kala itu sudah memberitakan soal status tersebut.
Kejadian ini lagi-lagi mengingatkan kita bahwa sikap di internet mampu menentukan masa depan. Sebaiknya, sebelum membagi apa pun di ranah maya, konsekuensinya dipikir matang-matang. (KompasTekno)
Komentar
Posting Komentar