Israel Diamuk Kebakaran Hebat, Ribuan Warga Dievakuasi
Dalam beberapa hari terakhir, Israel dikepung kobaran api yang sangat andal akhir kebakaran hutan yang melanda negara tersebut. Kawasan yang terbakar itu berada di tempat Israel dan Tepi Barat.
Tiupan angin yang berhembus kencang membuat api semakin membesar dan sulit untuk dipadamkan. Hal ini membuat jalan penghubung Tel Aviv - Yerusalem sementara harus ditutup.
Menurut Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan, kebakaran dipicu oleh kekeringan yang terjadi di wilayah itu dalam dua bulan terakhir. Diperkirakan titik-titik api dapat terus menyebar sampai beberapa hari ke depan.
Namun menurut sejumlah pejabat Israel, peristiwa kebakaran ini dicurigai merupakan sebuah peristiwa yang disengaja. Tak hanya hutan, dilaporkan rumah-rumah penduduk Israel juga ada yang ikut terbakar habis.
Sejauh ini belum ada laporan korban meninggal dunia akhir bencana ini. Api mulanya menyebar dari Zichron Yaakov, akrab dengan Hutan Carmel di wilayah utara Israel.
Sebanyak 10 rumah hancur dan puluhan lainnya rusak dalam kebakaran di kota itu. Puluhan orang sampaumur dan bawah umur juga masih berada dalam penanganan medis alasannya ialah menghirup asap beracun. Ribuan warga lainnya juga telah dievakuasi.
Kebakaran hutan juga menjalar di Beit Shemesh, akrab Yerusalem dan pemukiman Dolev, Tepi Barat. Hingga ketika ini, warga Arab dan Yahudi yang kebanyakan menetap di wilayah itu, termasuk Neve Shalom pinggiran kota, dievakuasi.
Saat ini Israel tengah berupaya keras untuk mampu mengontrol dan memadamkan api, bahkan Israel meminta perlindungan sejumlah negara lain untuk mengatasi kebakaran andal tersebut.
Sejumlah negara yang membantu proses pemadaman kebakran itu antara lain Rusia. Hal itu, dikatakan Benjamin usai berbicara dengan Presiden rusia Vladimir Putin yang mengatakan akan mengirim perlindungan dengan pesawat Be-200.
Kemudian Turki juga mengendalikan kebakaran dengan perlindungan dari udara. Negara itu bergabung bersama Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus mengerahkan sekitar 10 pesawat ke Israel.
Tiupan angin yang berhembus kencang membuat api semakin membesar dan sulit untuk dipadamkan. Hal ini membuat jalan penghubung Tel Aviv - Yerusalem sementara harus ditutup.
Menurut Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan, kebakaran dipicu oleh kekeringan yang terjadi di wilayah itu dalam dua bulan terakhir. Diperkirakan titik-titik api dapat terus menyebar sampai beberapa hari ke depan.
Namun menurut sejumlah pejabat Israel, peristiwa kebakaran ini dicurigai merupakan sebuah peristiwa yang disengaja. Tak hanya hutan, dilaporkan rumah-rumah penduduk Israel juga ada yang ikut terbakar habis.
Sejauh ini belum ada laporan korban meninggal dunia akhir bencana ini. Api mulanya menyebar dari Zichron Yaakov, akrab dengan Hutan Carmel di wilayah utara Israel.
Sebanyak 10 rumah hancur dan puluhan lainnya rusak dalam kebakaran di kota itu. Puluhan orang sampaumur dan bawah umur juga masih berada dalam penanganan medis alasannya ialah menghirup asap beracun. Ribuan warga lainnya juga telah dievakuasi.
Kebakaran hutan juga menjalar di Beit Shemesh, akrab Yerusalem dan pemukiman Dolev, Tepi Barat. Hingga ketika ini, warga Arab dan Yahudi yang kebanyakan menetap di wilayah itu, termasuk Neve Shalom pinggiran kota, dievakuasi.
Saat ini Israel tengah berupaya keras untuk mampu mengontrol dan memadamkan api, bahkan Israel meminta perlindungan sejumlah negara lain untuk mengatasi kebakaran andal tersebut.
Sejumlah negara yang membantu proses pemadaman kebakran itu antara lain Rusia. Hal itu, dikatakan Benjamin usai berbicara dengan Presiden rusia Vladimir Putin yang mengatakan akan mengirim perlindungan dengan pesawat Be-200.
Kemudian Turki juga mengendalikan kebakaran dengan perlindungan dari udara. Negara itu bergabung bersama Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus mengerahkan sekitar 10 pesawat ke Israel.
Komentar
Posting Komentar