5 Aturan Penting yang Harus Kita Taati Saat Naik Kereta Api

Sebagai moda transportasi massal, kereta api masih memiliki kawasan besar di hati masyarakat. Meskipun sekarang pesawat terbang makin gencar menyampaikan penerbangan murah guna menarik minat orang supaya sebanyak mungkin beralih mengandalkan penerbangan untuk traveling, ternyata masih banyak orang yang tetap memilih kereta api sebagai andalan utama.

Jika diperhatikan, alasan utama orang memilih kereta api yaitu faktor jarak dan biaya. Untuk perjalanan dalam kota atau antar-kota yang masih terbilang bersahabat (seperti Jakarta - Bandung - Bogor), orang terang merasa lebih ekonomis naik kereta api dibandingkan pesawat yang harganya mampu berkali-kali lipat.

Apalagi, dikala ini pemesanan tiket kereta api sudah mampu kita lakukan dengan cara yang makin mudah. Kita tak lagi harus repot-repot ke loket di stasiun, terjebak antrian, atau mungkin menelpon penjual tiket. Sekarang, pesan tiket angkutan massal darat satu ini mampu kita lakukan dengan lebih mudah melalui Traveloka.com. Kita tinggal mengunjungi situsnya, mengikuti langkah mudahnya, dan menerima tiket dengan harga murah dalam waktu 5 menit saja.

Sejatinya, dalam naik kereta juga ada peraturan-peraturan penting yang ternyata masih sering dilanggar para penumpang. Dengan fasilitas yang mampu kita nikmati sebagai penumpang kereta, tak lantas kita mampu berbuat seenaknya dikala melaksanakan perjalanan dengan moda transportasi yang ramah biaya ini. Setidaknya, yuk jadi penumpang bijak dengan memahami sekurangnya 5 aturan penting berikut.

1. Nama pemesan tiket harus sesuai dengan kartu identitas diri


Untuk naik kereta api, pastikan Anda sudah memiliki tiket. Jaman sekarang, penumpang gelap tanpa tiket sudah tak lagi mampu lolos. Pun kalau Anda sudah memiliki tiket, nama yang tertera dalam tiket haruslah sesuai dengan kartu identitas yang akan diperiksa petugas.

Artinya, Anda tak mampu naik kereta api dengan tiket orang lain. Salah nama pun tidak bisa. Jadi, pastikan Anda menyantumkan nama yang benar dikala membeli tiket kereta api.

2. Jangan merokok


Saat ini, semua kereta api yang beroperasi di Indonesia sudah tidak lagi memperbolehkan penumpang merokok di dalam gerbong. Sebab, seluruh kereta sudah dilengkapi dengan AC.

Peraturan ini berlaku di seluruh episode rangkaian kereta. Artinya, Anda pun sebaiknya tidak lagi mencuri kesempatan dengan merokok di dalam toilet.

3. Bordes bukan kawasan nongkrong


Seringnya, para perokok mengakali peraturan dilarang merokok dalam gerbong kereta api dengan cara menyelinap ke bordes. Bordes merupakan ruang penghubung antara gerbong kereta yang 1 dengan gerbong lainnya. Di sinilah toilet berada. Selain itu, bordes merupakan ruang dengan pintu terbuka (atau mampu dibuka) selama kereta berjalan.

Jadi, orang memanfaatkan kawasan terbuka ini sebagai kawasan merokok. Bahkan, tak sedikit pula orang nongkrong di sini untuk mencicipi angin kencang, melihat pemandangan, dan berfoto selama perjalanan.

Hal ini bahu-membahu dilarang alasannya sangat berbahaya. Apalagi kalau Anda melongokan kepala atau tangan ke arah luar kereta. Sekalipun aktivitas ini nampaknya seru dan sering ditampilkan di film-film, alangkah baik kita tidak melakukannya alasannya sudah ada aturan keselamatan yang terpasang resmi di situ.

4. Bawa bagasi secukupnya


Dulu, orang tahunya mereka mampu membawa apapun sebanyak mungkin dikala naik kereta. Padahal, bahu-membahu ada aturan khusus yang berlaku terkait bagasi kereta, menyerupai halnya perjalanan dengan pesawat terbang. Terlebih semenjak kereta api menggunakan AC seluruhnya. Kita tak lagi diperbolehkan membawa hewan, benda sensitif, dan berbau tajam.

Jumlah kapasitas bagasi pun memiliki batasan sendiri. PT. KAI menyarankan penumpang membawa bagasi sebanyaknya 20 kg per orang, dengan kelebihan maksimal 40 kg atau volume 200dm3 yang dikenakan biaya komplemen per kilo atau membeli tiket untuk dingklik tambahan.

Dalam meletakan bagasi, kita mampu memilih mau diletakkan pada kompartemen di atas kepala, di ruang kaki, ataupun di kawasan kosong lain yang tidak mengganggu penumpang lain dan masih dapat kita awasi sendiri.

5. Perhatikan makanan yang dibawa ke dalam gerbong


Memang, PT. KAI tidak melarang penumpangnya untuk membawa makanan sendiri ke dalam gerbong. Kita pun boleh menikmati bekal bawaan selama perjalanan. Meski sudah dibebaskan untuk melaksanakan hal ini, sebaiknya kita tetap tahu diri dengan tidak memakan makanan yang aromanya mencolok yang mampu semerbak tersebar ke satu gerbong dan membuat penumpang lain tak nyaman.

Hindari pula membawa makanan yang ribet untuk dikonsumsi, misalnya yang memerlukan banyak tempat, berkuah, dan mudah rusak. Selanjutnya, pastikan sampah makanan (atau apapun) yang Anda hasilkan selama perjalanan ini tidak Anda buang sembarangan atau tinggalkan dalam gerbong. Ingat, duren dan rujak memang sobat yang cocok untuk mengusir mabuk darat, tapi aromanya mampu membuat penumpang lain yang mabuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Benar Onani Bikin Dengkul Kopong?

Cara Setting Macro X7 Untuk Game Point Blank Indonesia

4 Model Atap yang Sesuai untuk Rumah Anda