Fakta-Fakta Dibalik Tertibnya Lalu Lintas di Purwokerto
Tidak hanya di Jakarta, hampir di semua kota di Indonesia dikala ini terjadi kemacetan. Hal ini terjadi bukan hanya karena volume kendaraan yang semakin besar, namun juga rendahnya kesadaran berlalu lintas para pengguna jalan. Meski sudah ada lampu lalu lintas yang mengatur, dikala tak ada polisi kadang masih saja di terobos.
Zebra cross yang digunakan sebagai penyeberang jalan, kadang juga dipakai para pengendara. Bahkan trotoar yang jelas-jelas bukan untuk pengendara juga dilewati.
Berbeda dengan kebanyakan tempat di Indonesia, Purwokerto baru-baru ini menghebohkan alasannya yakni pengguna jalannya sangat tertib berlalu lintas. Hal ini diketahui dari kiriman akun Allif Arrozyn dalam grup Cocoklogi Science pada 12 September 2017 lalu.
Ketaatan mengikuti aturan lalu lintas membuat jalan-jalan di Purwokerto sangat rapi walau keadaan macet. Nah, berikut ini fakta-fakta di balik tertibnya lalu lintas di jalan-jalan Purwokerto.
Tidak hanya di Kota Purwokerto yang merupakan ibukota Kabupaten Banyumas, hampir di setiap tempat kabupaten tersebut memang mashur ketertiban berlalu lintasnya.
Maka tak heran bila Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk keenam kalinya pada 31 Januari 2017 lalu menunjukkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) di Istana Jakarta.
Penghargaan WTN diterima Kabupaten Banyumas semenjak tahun dan sampai kini tetap dipertahankan alasannya yakni memperoleh predikat baik atas pengelolaan transportasi dan lalu lintas kota. Selain itu, Kabupaten Banyumas juga telah berhasil mewujudkan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Purwokerto.
Merupakan taman pertama yang dimiiki Dinas Pemerintah Kabupaten Banyumas, Taman Lalu Lintas Purwokerto bertujuan mengedukasi belum dewasa untuk mengenal peraturan lalu lintas semenjak dini.
Tak hanya ada satu, taman lalu lintas mempunyai dua jenis sekaligus. Pertama, taman tak bergerak yang berada di sekitar Terminal Bulu Pitu Purwokerto.
Di taman ini terdapat billboard-billboard yang berisi gosip wacana safety riding dan banyak sekali marka jalan. Taman ini terlihat menargetkan pengguna jalan yang telah dewasa.
Satu lagi, ada jadwal simadu (simulasi taman edukasi) untuk melaksanakan pengenalan dan pembelajaran tertib berlalu lintas di sekolah-sekolah. Simadu dibuat secara portable sehingga mudah dipindah dari satu tempat ke tempat lain.
Target simadu yakni menunjukkan pendidikan pada anak usia sekolah semoga taat dalam berlalu lintas.
Pemerintah Kota Purwokerto memang selalu mengusahakan kemudahan terbaik bagi pengguna jalan. Maka tak heran bila pada pengajuan APBD tahun 2017, pemerintah mengajukan pengadaan perangkat area traffic control sistem (ATCS) sejumlah lebih dari Rp 900 juta.
Dan semenjak tahun , ketertiban lalu lintas di Purwokerto memang dielu-elukan banyak pihak. Yang unik lagi, ada lampu lalu lintas berbicara di tempat ini.
bunyi bunyi di lampu lalu lintas. Terlepas dari ada hubungannya atau tidak, di tempat sekitar lalin bersuara tersebut tidak tampak pengendara yang menerobos lampu lalu lintas.
Selain budaya aib yang membuat masyarakat Kota Purwokerto enggan melanggar lalu lintas, sanksi berat dan aturan ketat yang ditetapkan juga berimbas positif.
Tidak hanya pelanggaran ibarat tidak memakai helm atau pengguna jalan yang parkir sembarangan, berhenti di tanda zebra cross juga akan kena tilang di tempat oleh petugas.
Bahkan, resiko kendaraan digembok di tempat dilakukan para petugas. Itulah kenapa, masyarakat Purwokerto dan sekitarnya lebih termotivasi untuk mentaati peraturan lalu lintas.
Untuk menghindari kecurangan pihak kepolisian dikala operasi penertiban lalu lintas, Polres Banyumas meminta masyarakat melaporkannya pada kepolisian. Misalnya bila melihat polisi mendapatkan suap/pungutan liar atau polisi yang justru melanggar lalu lintas.
Hal ini dilakukan semoga polisi benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum dan teladan pengendara transportasi yang baik. Jika bersedia melaporkan pelanggaran yang dilakukan polisi, masyarakat diberikan hadiah.
Itulah beberapa hal yang membuat pengguna jalan di Kota Purwokerto dan sekitar Kabupaten Banyumas lebih tertib menaati lalu lintas. Cara-cara di atas mampu juga diterapkan di tempat lain demi keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Zebra cross yang digunakan sebagai penyeberang jalan, kadang juga dipakai para pengendara. Bahkan trotoar yang jelas-jelas bukan untuk pengendara juga dilewati.

Berbeda dengan kebanyakan tempat di Indonesia, Purwokerto baru-baru ini menghebohkan alasannya yakni pengguna jalannya sangat tertib berlalu lintas. Hal ini diketahui dari kiriman akun Allif Arrozyn dalam grup Cocoklogi Science pada 12 September 2017 lalu.
Ketaatan mengikuti aturan lalu lintas membuat jalan-jalan di Purwokerto sangat rapi walau keadaan macet. Nah, berikut ini fakta-fakta di balik tertibnya lalu lintas di jalan-jalan Purwokerto.
Mendapat Penghargaan Wahana Tata Nugraha 6 Kali Berturut-Turut

Tidak hanya di Kota Purwokerto yang merupakan ibukota Kabupaten Banyumas, hampir di setiap tempat kabupaten tersebut memang mashur ketertiban berlalu lintasnya.
Maka tak heran bila Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi untuk keenam kalinya pada 31 Januari 2017 lalu menunjukkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) di Istana Jakarta.
Penghargaan WTN diterima Kabupaten Banyumas semenjak tahun dan sampai kini tetap dipertahankan alasannya yakni memperoleh predikat baik atas pengelolaan transportasi dan lalu lintas kota. Selain itu, Kabupaten Banyumas juga telah berhasil mewujudkan keamanan dan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Purwokerto.
Memiliki Taman Edukasi Transportasi yang Menunjang Ketertiban Berlalu Lintas

Merupakan taman pertama yang dimiiki Dinas Pemerintah Kabupaten Banyumas, Taman Lalu Lintas Purwokerto bertujuan mengedukasi belum dewasa untuk mengenal peraturan lalu lintas semenjak dini.
Tak hanya ada satu, taman lalu lintas mempunyai dua jenis sekaligus. Pertama, taman tak bergerak yang berada di sekitar Terminal Bulu Pitu Purwokerto.
Di taman ini terdapat billboard-billboard yang berisi gosip wacana safety riding dan banyak sekali marka jalan. Taman ini terlihat menargetkan pengguna jalan yang telah dewasa.
Satu lagi, ada jadwal simadu (simulasi taman edukasi) untuk melaksanakan pengenalan dan pembelajaran tertib berlalu lintas di sekolah-sekolah. Simadu dibuat secara portable sehingga mudah dipindah dari satu tempat ke tempat lain.
Target simadu yakni menunjukkan pendidikan pada anak usia sekolah semoga taat dalam berlalu lintas.
Fasilitas Lalu Lintas Jempolan

Pemerintah Kota Purwokerto memang selalu mengusahakan kemudahan terbaik bagi pengguna jalan. Maka tak heran bila pada pengajuan APBD tahun 2017, pemerintah mengajukan pengadaan perangkat area traffic control sistem (ATCS) sejumlah lebih dari Rp 900 juta.
Dan semenjak tahun , ketertiban lalu lintas di Purwokerto memang dielu-elukan banyak pihak. Yang unik lagi, ada lampu lalu lintas berbicara di tempat ini.
Bagi para pengendara motor, harus menggunakan helm dan bagi pengendara roda empat kenakanlah sabut keselamatan. Utamakan keselamatan
bunyi bunyi di lampu lalu lintas. Terlepas dari ada hubungannya atau tidak, di tempat sekitar lalin bersuara tersebut tidak tampak pengendara yang menerobos lampu lalu lintas.
Aturan Ketat Bagi Setiap Pelanggar Lalu Lintas

Selain budaya aib yang membuat masyarakat Kota Purwokerto enggan melanggar lalu lintas, sanksi berat dan aturan ketat yang ditetapkan juga berimbas positif.
Tidak hanya pelanggaran ibarat tidak memakai helm atau pengguna jalan yang parkir sembarangan, berhenti di tanda zebra cross juga akan kena tilang di tempat oleh petugas.
Bahkan, resiko kendaraan digembok di tempat dilakukan para petugas. Itulah kenapa, masyarakat Purwokerto dan sekitarnya lebih termotivasi untuk mentaati peraturan lalu lintas.
Hadiah Bagi Masyarakat yang Melaporkan Pelanggaran Polisi yang Berlaku Curang

Untuk menghindari kecurangan pihak kepolisian dikala operasi penertiban lalu lintas, Polres Banyumas meminta masyarakat melaporkannya pada kepolisian. Misalnya bila melihat polisi mendapatkan suap/pungutan liar atau polisi yang justru melanggar lalu lintas.
Hal ini dilakukan semoga polisi benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum dan teladan pengendara transportasi yang baik. Jika bersedia melaporkan pelanggaran yang dilakukan polisi, masyarakat diberikan hadiah.
Itulah beberapa hal yang membuat pengguna jalan di Kota Purwokerto dan sekitar Kabupaten Banyumas lebih tertib menaati lalu lintas. Cara-cara di atas mampu juga diterapkan di tempat lain demi keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Komentar
Posting Komentar